KOLAKA. MNN.COM —- Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kabupaten Kolaka mendorong akselerasi ekonomi dan pertumbuhan iklim investasi di Kabupaten Kolaka.
Komitmen itu ditegaskan Ketua KADIN Kolaka, Vebrianti Safruddin dihadapnkan Bupati Kolaka, Amri Jamaluddin saat audiensi, Jumat (16/5/2025) di ruang rapat Bappeda Kolaka.
“KADIN Kolaka siap menjadi mitra strategis pemerintah daerah Kolaka dalam rangka menyukses program pembangunan yang dicanangkan Pemda Kolaka guna mewujudkan masyarakat sejahtera, Maju dan Unggul,” terang Vebrianti.
Pada pertemuan itu, Ona sapaan Ketua KADIN Kolaka, menguraikan sejumlah problematika dunia usaha di Kolaka.
Menurut Ona yang juga menjabat Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kolaka, menyebut nilai investasi yang masuk di Bumi Mekongga nilainya ratusan triliun utamanya pada sektor pertambangan, perkebunan dan kelautan.
Namun, kata istri pengacara kondang, Supriadi itu besaran nilai investasi itu tampaknya tidak berbanding lurus dengan trend pertumbuhan ekonomi lokal.
“Inilah yang kami (KADIN) dorong agar Pemda Kolaka memberikan proteksi kebijakan terhadap pelaku usaha agar mendapat ruang kemitraan dengan perusahaan yang berstatus Proyek Strategi Nasional,” terang Ona.
Dijelaskannya, serapan investasi yang masuk di Kolaka sebagian besar dinikmati perusahaan dari luar Kolaka sehingga sirkulasi uang investasi kembali mengalir keluar Kolaka.
“Disitu titik malasahnya. Inilah yang coba KADIN Kolaka dorong agar Pemda Kolaka menerbitkan regulasi agar proyek – proyek skala besar dapat disub kontrakan kepada pengusaha lokal sehingga terjadi perputaran ekomoni domestik cepat tumbuh,” tandas Ona.
Selain itu, perusahaan yang bestratus PSN jangan energi dengan pelaku usaha du Kolaka. Apalagi menganggap tidak berdaya.
Kata Ona, Justru kehadiran investasi bisa menjadi daya dorong pengusaha lokal untuk tumbuh besar.
“Faktanya seolah ada fenomena perusahaan besar yang berinvestasi tidak mau bermitra dengan KADIN padahal dasar hukum berdirinya KADIN adalah Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1987. Bahkan pengurus pusat ditetapkan melalui Kepres. Jadi aneh juga kalau perusahaan besar itu tak ingin bermitra dengan KADIN,” keluh Ona.
Menyikapi hal itu, tampaknya Bupati Kolaka, Amri Jamaludin tak lama usai dilantik telah membaca penomena investasi di daerah kekuasaannya.
“Jujur saja, setelah dilantik, saya langsung panggil dan bertemu bos – bos perusahaan yang berinvestasi di Kolaka. Saya tegaskan kepada mereka agar jangan hanya sumber daya alam yang diambil tapi tidak memberikan dampak kesejahteraan terhadap masyarakat.
Ditegaskannya, berbagai strategi dan pola kolaborasi telah ia tawarkan kepada perusahaan besar. Salah satunya agar menggandeng pengusaha lokal sebagai mitra kerja.
“Perda pemberdayaan pelaku usaha sudah ada. Sisa teknisnya yang harus dibicarakan bersama pemerintah, pelaku usaha dan para investor,” terangnya.
Pria jebolan STPDN Jatinangor ini, Pemda Kolaka akan menerapkan kebijakan seluruh perusahaan yang berinvestasi di daerahnya agar membuka rekening bank milik daerah, termasuk punya kantor beralamat Kolaka.
“Instrumen ini yang akan kita dorong agar kapital perusahaan tersebut berputar dsn terserap di Kolaka,” tegasnya.
Selain itu, ia berharap KADIN sebagai rumah besar pelaku usaha juga bisa berbenah seiring kemajuan teknologi dengan menerapkan sistem manajemen yang profesional.
“Tujuannya agar pengusaha lokal juga bisa meningkatkan kualitasnya sehingga bisa berkompetisi secara terbuka dengan perusahaan dari luar Kolaka,” tutur paket pasangan Husmaludin ini.
Dalam pertemuan itu, selain membahas dunia usaha dan iklim investasi guna mewujudkan 8 persen pertumbuhan ekonomi nasional. KADIN Kolaka bersama Pemda Kolaka akan melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama sebagai wujud kemitraan staregis pada memontum kegiatan pengukuhan Pengurus KADIN Kolaka pada 21 Mei 2025 di salah satu hotel di Kolaka.
Terkait kegiatan pengukuhan, Ketua Panitia Pelaksana, Anugra Anca menyebut akan mengundang perusahaan berskala besar termasuk pemilik IUP.
“Ini momentum yang tepat agar kedepan tercipta Kemitraan yang strategis, baik pemerintah daerah, pelaku usaha lokal dan investor,” terang Anugrah. (SM/Red)
