KOLAKA, MNN.COM — Departemen Agama (Depag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan pantauan Rukyatul Hilal di Pantai Bahari, Kelurahan Anaiwoi, Kabupaten Kolaka, pada tanggal 28 Februari 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan awal bulan Ramadan 1446 H dan Syawal. Tim pemantauan yang terdiri dari berbagai pihak, termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pengadilan Agama, dan organisasi masyarakat (Ormas) Islam, akan melakukan pengamatan hilal di lokasi tersebut.
Moh. Saleh, S., Ag. M.Pdi, sellau Kakanwil Sulawesi Tenggara (Sultra), mengatakan bahwa kesimpulannya kapan kita puasa, kita menunggu hasil sidang isbat dari pusat yang di pimpin oleh menteri agama.
“Kegiatan ini sangat penting untuk menentukan awal bulan Ramadan dan Syawal, memang tadi 3,66 derajat, namun demikian seperti yang saya sampaikan bahwa kesimpulannya kapan kita puasa kita menunggu dari pemerintah pusat yakni hasil sidang isbat yang di pimpin oleh menteri agama, jadi kita hanya menyimpulkan data di mana salah satu titik lokasi pelaksanaan rukyat tahun 2025 dari 125 titik yang ada di Indonesia,” ucap Kakanwil Sultra.
“Dan hasilnya itu dari teman teman tim rukyat sudah menyampaikan ke pusat dan itulah yang akan di olah sebagai bahan sidang isbat pada malam hari ini, jadi persoalan kapan kita puasa kita menunggu keputusan resmi dari pusat,” tambahnya Kakanwil.
“Adapun ketinggian hilal 3,66 derajat itu sempat keliatan namun sempat juga tertutup awan, jadi kesimpulannya kita menunggu secara resmi dari pusat apakah puasa jatuh pada hari Sabtu tanggal 1 ketentuannya kita tunggu dari pemerintah pusat setelah sidang isbat,” tutup Kakanwil Sultra.
Dan kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu umat Islam di Sulawesi Tenggara untuk mengetahui awal bulan Ramadan dan Syawal dengan tepat.(Red)