KOLAKA, MNN.COM — Kegiatan rapat Rembuk Stunting Desa Horongkuli terlaksana di Aula Kantor Desa, pada Rabu 21 Juni 2023. Tujuan dilaksanakan rapat ini, berkaitan dengan pembahasan rencana penanganan dan tindakan terhadap 5 orang balita yang terdeteksi oleh Puskesmas kecamatan toari terdampak penderita stunting.
Diketahui bahwa desa horongkuli merupakan salah satu lokus stunting dari 3 desa di kecamatan toari. Kegiatan ini di hadiri dan di buka langsung oleh Kepala Desa Horongkuli, HiQmah SPd.i bersama Ketua BPD Sembara. SE, beserta unsur anggota BPD dan seluruh perangkat desa.
Kegiatan ini juga di hadiri Camat Toari, Kepala Puskesmas Toari, Koordinator KKBPK Kecamatan Toari, Kapolsek di wakili Bhabinkamtibmas desa Horongkuli, Pendamping lokal desa, serta sejumlah kader posyandu dan posbindu.
Berlangsungnya rapat, mengarah pada pembahasan terkait Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita penderita stunting serta cara penanganan dan pengawasan, dimana agar PMT benar-benar di konsumsi oleh penderita stunting.
Kades horongkuli, dalam kesempatannya menyampaikan bahwa apresiasi pemerintah desa terhadap puskesmas toari yang peduli terhadap penanganan stunting di desanya.
“Selaku pemerintah desa, kami apresiasi terhadap Puskesmas toari, serta Camat Toari yang bersinergik dalam penanganan terhadap penderita stunting. Kami juga menyarankan kepada seluruh perangkat desa untuk bersama sama para kader agar terus menghimbau masyarakat agar tetap menjaga pola hidup bersih”, Katanya.
Dalam kesempatan itu, Kades menambahkan bahwa salah satu giat pemerintah desa dalam mencegah stunting yaitu juga meggerakan kelompok PKK, yaitu dengan mencanangkan penanaman sayur dan buah di tiap tiap dusun.
“Salah satu akibat stunting yaitu juga kekurangan Gizi pada Ibu Hamil dan Balita. Maka dari itu selain adanya makanan tambahan yang kami telah anggarkan, mengajak masyarakat untuk menanam sayur dan buah, dan pemerintah desa telah menyiapkan wadahnya yaitu dalam bentuk polybag”,Pungkas HiQmah.
Selanjutnya, Usai pembahasan panjang terkait penanganan dan pencegahan stunting, Rapat kemudian dilanjutkan dengan Musyawarah Desa tentang penyusunan perencanaan pembangunan desa horongkuli (Musrenbangdes) untuk tahun anggaran 2024 mendatang.
“Musdes untuk perencanaan pembangunan desa horongkuli untuk tahun 2024 mendatang, berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) digunakan pemerintah sebagai alat untuk mengukur status perkembangan suatu desa, sehingga rekomendasi kebijakan yang diperlukan akan lebih tepat sasaran”, Ungkap Kades.
Dikatakan bahwa Musrenbang desa ini adalah tahap awal dilaksanakan, selanjutnya akan dilaksanakan kembali sesudah Musyawarah dusun terlaksana. (Melky/Red)