Upacara Hari Guru di SMA I Watubangga, Kepsek Ulas Sejarah Perjuangan Guru Indonesia

Ketgam, Tampak Upacara Peringatan Hari Guru Nasional Oleh SMAN 1 Watubangga di Lapangan Sekolah (Foto Red)

KOLAKA, MNN.COM — Dalam memperingati Hari Guru Nasional (HGN), Keluarga besar SMA I di Kecamatan Watubangga, laksanakan Upacara Penaikan Bendera di lapangan sekolah, Jum’at (25/11/22).

Hadir dalam pelaksanaan Upacara, Camat Watubangga Guntur Suhandoko selaku Pembina Upacara, Dewan Guru beserta Staf ketatausahaan dan seluruh Siswa-siswi.

Bacaan Lainnya

Kepala Sekolah Marwan Akase, dalam kesempatannya mengatakan bahwa dilaksanakannya Upacara, ini Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 tahun 1994 menetapkan tanggal 25 November.  selain sebagai Hari Guru,  Juga sebagai Hari PGTI.

Dalam pidatonya, Kepala Sekolah menjelaskan dimana organisasi perjuangan guru-guru nasional pada zaman Belanda sudah berdiri pada 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB), yang Tak lama setelah PGHB berdiri, banyak muncul organisasi guru baru seperti Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Ambachtsschool (PGAS), serta organisasi guru berbasis keagamaan atau kebangsaan seperti Christelijke Onderwijs Vereneging (COV) dan Katolieke Onderwijsbond (KOB).

Baca Juga:  Jadikan Keterbatasan Satuanmu, Agama menjadi Dasar Kualitas Pengabdian Terbaik

“Semangat pribumi untuk memperbaiki kehidupan rupanya mengantarkan perubahan besar. PGHB yang mengubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) pada 1932, saat itu mencerminkan semangat kebangsaan menjadi bukti perjuangan nasional”, Kata Marwan.

Dikatakan, kendati demikian sempat ditutup pada zaman pendudukan Jepang, para guru pribumi kembali membangun semangat juangnya.

“Semangat kemerdekaan tahun 1945 menjadi dorongan besar dilaksanakannya Kongres Guru Indonesia yang digelar pada 24-25 November 1945. Dalam kongres yang mempertemukan berbagai organisasi guru dengan latar belakang berbeda itu, maka lahirlah PGRI”, Ungkapnya.

Kemudian, lanjut Marwan bahwa tepat pada tanggal 25 November tahun 1945 di Surakarta, PGRI didirikan dengan semangat kemerdekaan. Maka sejak saat itulah, Hari Guru Nasional kerap diperingati sebagai bukti untuk mendukung perjuangan guru di Indonesia 

Baca Juga:  Sambut Tahun 2023, Pemkab Bombana dan PHBI Gelar Dzikir Bersama

“Saya harapkan kepada seluruh siswa-siswi se-Tanah Air, khususnya SMA Satu Watubangga, marilah kita menghormati para Guru yang dengan semangat menciptakan karakter anak bangsa, hargailah Gurumu baik yang masih aktif, terlebih yang sudah purna bakti”, Pungkas Marwan yang nampak meneteskan air mata.

Kegiatan berakhir dengan Penyerahan bingkisan untuk teman guru senior Pak Darius, staf senior dan terlama Pak Alis, serta bingkisan pergantian kepala sekolah dari bapak Abdul Rasyid ke bapak Marwan Akase. (Redaksi)

Pos terkait