KOLAKA, MNN.COM — Perkembangan proyek di Blok Pomalaa mendapatkan perhatian serius dari manajemen PT Vale Indonesia, Tbk (PT Vale) dan mitranya Zhejiang Huayou Cobalt Company Limited (Huayou). Selama dua hari yakni pada Rabu hingga Kamis, (9/6/2022).
Chairman Zhejiang Huayou Cobalt Company Limited Chen Xuehua (Chairman Chen) bersama CEO PT. Vale Febriany Eddy bertemu dengan Bupati Kolaka H. Ahmad Safei dan juga mengunjungi lokasi proyek diantaranya pelabuhan, area penambangan, dan rencana area HPAL Plant.
Chairman Chen dan rombongan secara khusus terbang dari Zhejiang, China, dan mendarat di tanah Mekongga yakni Daerah Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra)
Pada kunjungan ini, PT. Vale dan Huayou kembali mempertebal komitmen dan soliditas, agar proyek di Blok Pomalaa segera terealisasi, dan beroperasi dengan semangat keberlanjutan. CEO PT. Vale Indonesia, Febriany menegaskan bahwa untuk Proyek di Pomalaa ini bukan akan, melainkan sedang dalam tahap pengerjaan.
“Proyek ini bukan akan, namun tetapi sedang dalam tahap pengerjaannya,” ucap Febriany Eddy.
Dalam pertemuan dengan Bupati Kolaka H.Ahmad Safei menyampaikan, PT. Vale diharapkan lebih cepat merealisasikan pabrik di Kolaka. Dengan berdirinya pabrik, akan memberdayakan masyarakat lokal sehingga angka pengangguran dan kemiskinan bisa berkurang.
“Untuk itu, kami juga berharap agar PT. Vale dapat secepatnya merealisasikan Pabrik di Kolaka ini, karena dengan berdirinya pabrik ini pastinya akan memberdayakan masyarakat lokal, sehingganya dari langka pengangguran dan kemiskinan di daerah kolaka ini dapat berkurang”, Ucap Bupati Kolaka.
Lanjut Bupati mengatakan, bila PT. Vale membutuhkan bantuan, maka dirinya sebagai atas nama Pemerintah di Kabupaten Kolaka, siap untuk membantu sesuai dengan kewenangan sebagai Bupati Kolaka demi kepentingan bersama menuju Kolaka sejahtera.
Sementara itu di tempat yang sama, Chairman Chen menyatakan, dirinya melihat kerja sama yang bagus, kolaborasi yang bagus antara PT. Vale dengan masyarakat sekitarnya, sehingga dirinya juga akan merasa lebih tenang.
Disamping juga itu, VP Huayou Gao Baojun menambahkan, bahwa Setelah berkunjung langsung ke Blok Pomalaa, pihak Huayou akan semakin optimis bahwa investasi di Pomalaa adalah keputusan yang baik, dan proyek ini menjadi salah satu yang terbaik bagi Huayou, Dan Selama pelaksanaan (Proyek) nanti, terkait dengan pelaksanaan komponen ESG dan juga untuk bagian social and communication, perlu juga kerjasama dari Vale untuk bersama-sama mewujudkan kinerja ESG yang lebih baik.
Kesepakatan antara PT Vale Indonesia dimulai pada penandatanganan kerangka kerja sama dengan Huayou pada 27 April 2022 lalu. Pada kerangka kerja sama, Huayou akan membangun pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) dengan teknologi dan proses sesuai standar kelas dunia.
Sementara, PT Vale Indonesia berperan melakukan penambangan nikel berupa bijih limonit dan bijih saprolit berkadar rendah. Operasi HPAL di Blok Pomalaa ini menargetkan kapasitas produksi hingga 120.000 metrik ton Nikel per tahun.
PT Vale dan Huayou sepakat untuk berkerja sama dengan skema rendah karbon. Keduanya berkomitmen untuk sama sekali tidak menggunakan batu bara sebagai bahan baku pembangkit listrik. Dengan kata lain, PT Vale dan Huayou akan mencari alternatif sumber energi yang lebih ramah lingkungan untuk meminimalisasi jejak karbon dari operasi pertambangan di wilayah ini. (Red)