KENDARI, MNN.COM–Musyawarah kerja Rukun Keluarga Moronene (RKM) Propinsi Sulawesi Tenggara, menghimpun beberapa item kesepakatan bersama yang diantaranya adalah membantu Pemerintah dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi covid-19 yang melanda Negeri.
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor Disperindag Sultra, dibuka langsung oleh Ketua RKM Sultra Sitti Saleha, yang dihadiri oleh Sahrun Gaus selaku Ketua Dewan Pembina RKM Sultra, serta Masrul Sekjen RKM Sultra, bersama beberepa pengurus organisasi ini, Minggu (12/9/2021).
Berlangsungnya musyawarah, Rukun Keluarga Moronene RKM Sulawesi Tenggara membahas tentang turunnya angka penyebaran covid-19 di Wilayah Sultra, hal ini menunjukan trend kasus terinfeksi visus ini mulai melandai, terbukti dengan menurunnya angka infeksi harian.
Dalam sambutannya, Sitti Saleha mengatakan bahwa Berdasarkan Data Pemantauan COVID-19 Sultra per 11 September 2021, hanya terdapat 23 kasus baru dari 17 kabupaten kota di Sultra, ini jauh berbeda dari beberapa hari sebelumnya yang mencapai ratusan kasus per hari.
“Meskipun trend kasus COVID ini melandai, Namun kita tidak boleh lengah, maka dari itu RKM Sultra mendukung sepenuhnya pemerintah dalam penanganan COVID-19 hingga keadaan benar-benar normal hingga ekonomi pun kembali pulih,” kata Ketua RKM Sitti Saleha.
Menurutnya, bahwa Pandemi COVID-19 telah mengakibatkan sebagian masyarakat mengalami kesulitan ekonomi yang ditandai dengan daya beli menurun dan semakin terbatasnya lapangan kerja.
Selanjutnya, dalam kesepakatan musyawarah, RKM Sultra meminta agar pembiayaan dan pembelanjaan Negara lebih mengarah pada pencegahan dan pemulihan ekonomi kepada kelompok yang lebih Rentan dengan tepat sasaran dan tepat waktu, sebab akibat suasana yang belum stabil, kemungkinan akan terus menimbulkan gejolak sosial di tengah masyarakat.
“RKM Sultra meminta kepada pemerintah dan masyarakat luas untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan dalam kemajemukan yang ada. RKM Sultra siap bergandengan tangan dengan organisasi paguyuban lainnya dalam memelihara kerukunan dan keharmonisan antar sesama anggota masyarakat,” kata Saleha.
Menurutnya, RKM Sultra adalah wadah berhimpunnya masyarakat suku Moronene di perantauan khususnya yang berdomisili di wilayah Sulawesi Tenggara untuk berperan aktif dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Diketahui, Musyawarah kerja RKM Sultra mengusung tema “optimalisasi dan sinergitas program kerja dalam pemulihan ekonomi di masa Pandemi COVID-19 tersebut, melahirkan beberapa program yang menjadi pertimbangan prioritas dan menuntut untuk wajib dilaksanakan, sehingga organisasi benar-benar hadir memberikan kontribusi dan solusi terhadap perkembangan, dan kebutuhan anggota atau yang terhimpun di dalamnya.
Beberapa program prioritas yang di maksud, sebagaimana yang disepakati dalam musyawarah kerja ini, diantaranya adalah melakukan investigasi dan inventarisasi keanggotaan RKM Sultra dengan sistem data base menggunakan wabsite resmi RKM Sultra dan mendorong kerjasama dan keseragaman motif corak baju adat Moronene serta pelatihan penuntun adat.
Dengan ini, RKM Sultra akan mendorong terbentuknya unit-unit ekonomi kreatif melalui korporasi korporasi serta mendorong terbentuknya lembaga-lembaga konsultasi serta bantuan hukum, senergitas RKM, melakukan edukasi hukum serta advokasi.
Kegiatan musyawarah kerja ke I RKM Sultra ini, terpantau mematuhi peotokol kesehatan yaitu menjaga jarak duduk peserta, serta menggunakan masker.(red/M/Aj