Lansia di Watubangga Tetap Pertahankan Anyaman Khas Mornene

Ketgam : Tanpak Nenek Rumayah (70) Sedang melakukan Kerajinan Tangan Anyaman Khas Suku Mornene Dan Juga ASN Asal Bombana (For Melky Mambo)

KOLAKA, MNN.COM – Nenek Rumayah (70) adalah warga Kelurahan, kecamatan Watubangga Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), adalah asli Suku Moronene yang bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19, dengan tetap mejalankan pekerjaanya sebagai Pengrajin Anyaman Khas Suku Moronene. 

Pandemi Covid-19 yang melanda Negeri ini membuat sebagian warga beralih Profesi atau pekerjaan, namun tidak demikian untuk warga yang satu ini. Bagi Nenek Rumaya,  pengrajin anyaman khas suku Moronene terus digelutinya.

Bacaan Lainnya
Baca Juga:  Wakili Pangdam XIV/Hsn, Kapoksahli Bahas Masalah Pentingnya Wasbang dan Hannas Untuk Mencegah Narkoba, Di hadapan Mahasiswa Baru UMI

Hasil anyaman Nenek Rumayah, diketahui berbahan dasar daun pohon Agel atau dengan kata lain daun Aka, yang olehNya melalui berbagai proses hingga menghasilkan kerajinan yang dapat digunakan sebagai hiasan dan juga bahan peralatan dapur.

Anton Ferdinan, Warga Desa Rakadua Kecamatan Poleang Barat Bombana, merasa peduli dengan keberadaan Nenek Rumayah yang masih termasuk kerabatnya.

“Saya berharap adanya sentuhan Pemerintah Kecamatan dan Pemda Kabupaten Kolaka melalui Dinas yang berkompeten, terkait dengan memasarkan atau memberikan bantuan permodalan untuk pengembangan usaha Nenek Rumaya ini”, Kata ASN asal Bombana ini.

Menurut Anton, bahan dasar anyaman Nenek Rumayah adalah ramah lingkungan, sejatinya dapat menjadi kemasan pangan yang lebih berkualitas apabila  dikombinasi dengan bahan lainnya.

“Saya sebagai kerabat Nenek Rumayah, sempat berkunjung silaturahmi kerumahnya, kebetulan hari libur maka menyempatkan diri dan ternyata Nenek masih tetap melakukan pekerjaan yang sudah digelutinya puluhan tahun silam”, Ujar Mantan Wartawan ini.

Baca Juga:  Pemerintah Desa Langgosipi Salurkan BLT Tahap Tiga 

Lain pihak, Kepala Desa Rakadua Edi Suriadi mengaku bahwa Nenek Rumayah yang juga masih kerabatnya ini, tinggal bersama anaknya di Kecamatan Watubangga.

“,Nenek Rumayah asli dari Desa Rakadua Bombana, berpindah ke Watubangga sejak tahun 1970-an,
Kakek atau suaminya telah lama meninggal”, Kata Kades dua periode ini.

Dikatakannya, semoga dengan berita ini akan adanya bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kolaka, berupa sentuhan teknologi yang dapat menghasilkan karya yang lebih berkualitas , hingga bisa bersaing dan meningkatkan pendapatan pengrajinnya. Sabtu (3/4/2021).

Kontributor : Melky Mambo

Pos terkait