KOLTIM, MNN.COM – Imran Jaya, selaku Penyuluh dibidang peternakan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Timur, sóialisasikan manfaat Kawin silang Inseminasi Buatan (IB)
Inseminasi Buatan (IB) adalah usaha manusia (inseminator) dalam memasukkan sperma atau semen ke dalam saluran reproduksi ternak sapi betina, dengan menggunakan alat inseminasi yang tujuan agar ternak Sapi, Domba, kerbau dapat menjadi bunting tanpa penjantan.
Inseminasi Buatan (IB) disebut Artificial Insemination (AI) dan Semen adalah Sperma ternak sapi jantan yang berasal dari ternak pejantan unggul.
Program IB ini tidak hanya mencakup pemasukan semen ke dalam saluran reproduksi betina, tetapi juga menyangkut seleksi dan pemeliharaan pejantan, penampungan, penilaian, pengenceran, penyimpanan atau pengawetan dalam pendingin/pemgawetan.
Dikatakan bahwa pengertian IB dalam hal lebih luas mencakup aspek reproduksi dan pemulihan terhadap ternak.
Selanjutnya, Inseminasi Buatanbertujuan untuk perkawinan sapi agar dapat Meningkatkan mutu ternak lokal, sehingga mempercepat peningkatan populasi ternak dan juga menghemat penggunaan pejantan, serta Mencegah adanya penularan penyakit kelamin akibat perkawinan alam.
Disebutkan, bahwa Keuntungan Inseminasi Buatan Dalam kegiatan kawin suntik atau IB pada ternak ini memberikan beberapa keuntungan/ manfaat, yaitu Menghemat biaya sebab peternak tidak perlu lagi memelihara pejantan sapi, sehingga biaya pemeliharaan hanya dikeluarkan untuk indukan saja. Kemudian juga Menghewat waktu karena untuk mengawinkan sapi, peternak tidak perlu lagi mencari sapi pejantan (bull).
Peternak juga dapat mengatur jarak beranak/ calving interval ternak dengan baik, termasul mencegah terjadinya kawin sedarah pada ternak.
Keuntunganya juga menghasilkan generasi baru anakan sapi, yaitu bakalan penghasil daging yang berkualitas (ternak potong) dan meningkatklan produksi susu pada ternak perah betina, hingganyaPerbaikan mutu genetik menjadi lebih cepat.
Untuk Inseminasi Buatan ini, Peternak dapat memilih jenis ternak yang diinginkan Misalnya sapi Limousin, Simental, Peranakan Ongole, Brahman, Brangus, FH, dan sapi Bali.
Hasil berat lahir lebih tinggi dari pada hasil kawin alam. Hal ini karena semen yang digunakan berasal dari pejantan-pejantan yang terpilih dan unggul serta pertumbuhan berat badan anak lebih cepat.
“Saat ini pelaksanaan IB telah dilakukan dibeberapa kecamatan di wilayah kabupaten kolaka timur, Khusus untuk inseminator”, ucap Umran Jaya.
Dikatakannya, untul wilayah tugas mowewe, Tinondo dan lalolae telah dilakukan Inseminasi Buatan dan sudah membuahkan hasil.
“Kendala yang dihadapi di lapangan masih minimnya pemahaman tentang IB, termasuk belum kandang jepit permanen dan kendaraan Operasional petugas IB”, Ungkap Umran.
Maka dari itu diharapkan adanya Solusi yang perlu dilakukan, selain terus melakukan pelatihan peningkatan SDM petani melalui bimbingan tenaga inseminator, serta pengadaan kandang jepit permanen dan pengadaan kendaraan operasional.
Lap : MM/Aj