KENDARI. MNN.NEWS.COM – Bawaong sebagai Kades Morome Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di demo oleh sejumlah masyarakat Desa morome agar kades morome Mundur dari jabatannya sebagai kades Kejadian pada Kamis (07/10/2020) sekitar pukul 08.00 sampai selesai.
Maka atas aksi demo yang memanas, maka situasinya berawal tatkala ratusan warga Desa Morome, mendatangi kepala desanya dan mendesak agar mundur dari jabatanya akibat disinyalir adanya dugaan penyalahgunaan anggaran dana desa sejak tahun 2016 hingga 2020.
Terkait desakan mundur bagi kades oleh warganya yang sempat memanas itu, akhirnya mengemuka pemberitaan disejumlah media online menyoroti Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Konda, AKP Syafruddin Sabang, SH yang ditudingan kemungkinannya melakukan intimidasi dan dugaan pelecehan terhadap seorang wartawan yang sedang menjalankan profesinya meliput.
Atas pemberitaan yang muncul bahwa Kapolsek Konda diduga menghalang-halangi wartawan, atas tuduhan tersebut kapolsek konda AKP Syafruddin Sabang.SH pun menepis tudingan seperti yang diberitakan itu dengan berujar bahwa kejadian itu hanyalah miskomunikasi. Sehingga dibutuhkan keselafahaman dalam tugas, ujarnya saat jumpa pers bersama sejumlah awak media di Kendari, Jumat (9/10/2020).
“Media adalah mitra kerja kami, mereka adalah parner kami, karena keadaan situasional massa warga desa yang jumlahnya sekitar 100 orang yang sempat memanas mendesak pencopotan kepala desa. Saat itulah bisa terjadi miskomunikasi di lapangan”, jelasnya.
Lanjutnya, menyinggung tentang ID Card, bukanya ditarik tapi saya hanya pegang karena tidak kelihatan berada disaku bajunya. Kemudian saya perhatikan nama dan identitas medianya, setelah itu kanit intel saya dia langsung foto.”Tutur, Kapolsek Konda.
Lanjut Kapolsek Syafruddin, disituasi seperti ini, saya sampaikan kepada rekan – rekan media, saya adakan dulu upaya mediasi karena keadaan semakin mengkhawatirkan, tapi rupanya rekan rekan wartawan terus memaksa merapat mengambil gambar dan hendak mewawancarai kepala desa atas desakan pengunduran dirinya.
Kapolsek Konda AKP Syafruddin menyampaikan ucapan maaf kepada wartawan yang meliput desakan mundur dari jabatan kepala Desa Morome, Ia pun berharap semoga kejadian ini tak terulang lagi.
Di Tempat Terpisah Kepala Desa Morome kecamatan Konda juga mengklarifikasi hal tersebut, bahwa pada saat itu situasi masih memanas maka saya belum bisa di mintai keterangan terkait demo tersebut, dan saya sarankan agar sabar dulu nanti saya kasih keterangan setelah situasi dingin.”Ucap, Kepala Desa Morome Bawong saat komprensi pers di salah satu warkop di kendari.
Lanjut Kepala Desa Konda bahwa kapolsek konda dalam hal ini selalu aktiv lakukan pengamanan di desa kami karena akhir-akhir ini kami sering di demo, jadi apa yang dituduhkan ke kapolsek tidak benar hanya kesalapahaman antara kapolsek dan wartawan yang sedang meliput jadi saya selaku kepala desa morome juga memohon maaf atas apa pada waktu itu saya belum bisa komentar karena situasi masih memanas.”Ucap, Kades Morome.
Sementara Husaini saat di hubungi oleh sesama wartawan mengatakan semoga kejadian ini jangan lagi terulang kepada teman-teman wartawan lain, begitu juga kepada oknum aparat kepolisian agar menjadikan pelajaran. karena kami melakukan peliputan selalu berpedoman pada undang-undang Pers No 40 Tahun 1999 dan kode etik wartawan.
semoga kejadian ini menjadikan pembelajaran bagi oknum aparat yang arogan, karena masih banyak kekerasan yang kita jumpai cenderung dilakukan oknum aparat terhadap wartawan.”Ungkapnya.
Pantauan media ini akhir-akhir ini banyak kajadian kekerasan terhadap jurnalis padahal kita tahu bahwa UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 Tentang pers sudah jelas dilarang menghalang-halangi tugas jurnalis.
Laporan (SB)
Editor RD