Tim Covid-19 DPRD Kolaka, Sesalkan Insentif Petugas Jaga Pos Terpadu Lintas Batas Rupiah 50 Ribu Per 12 Jam

Ketgam, Tampak dr Hakim Anggota DPRD Kabupaten Kolaka Sultra (Foto Asri Joni)

KOLAKA, MATANETNEWS.COM – Ketua Tim Gugus Tugas DPRD Kolaka Dr.,Hakim Nur Mampa, dalam keterangan Persnya bersama sejumlah wartawan Kolaka menyayangkan Dinas BPBD dan Kominfo anggarkan petugas jaga di Pos Terpadu cegah covid-19 di semua Lintas Batas pintu masuk Kabupaten Kolaka berjumlah 50 Ribu Rupiah per 12 jam satu kali piket, pada Selasa, 04/5/2020.

Menurutnya pembayaran insentif tersebut sungguh memalukan di banding dengan Kabupaten lainnyasebab tugas jaga pos lintas batas ini adalah garda terdepan dalam penanganan dan pencegahan penyebaran corona virus. 

Bacaan Lainnya
Baca Juga:  Musrenbang di Kecamatan Watubangga, Pemda Kolaka Serahkan Bantuan Secara Simbolis

“Kasihan mereka yang jaga selama 12 jam satu kali piket dibayar 50 ribu rupiah, dimana hati nurani kita karena mereka juga manusia yang nota bene punya keluarga dan juga terdampak covid-19”, Tegasnya. 

Dikatakannya, bahwa resiko tinggi  yang mereka hadapi dalam penjagaan di pos terpadu lintas batas, apalagi untuk konsumsi di tanggung oleh pihak Kecamatan dan Puskesmas. 

Diketahui, petugas jaga di pos terpadu berjumlah 9 orang yang diantaranya yaitu; TNI, POISI, SATPOL PP, DISHUB, Petugas yang menghandle Radio serta 4 orang Tenaga Medis. 

Sementara itu, menurut Dr Hakim bahwa anggaran lainnya pun, seperti penangana bidang kesehatan itu terbalik alokasinya harusnya untuk Dinas Kesehatan Rp 9 milyar dan Rumah sakit harusnya Rp 6 milyar, tapi rupanya terbalik tidak semestinya. 

Baca Juga:  Update Covid-19 di Indonesia 30 Mei 2020: Positif 25.773 Orang, 7.015 Sembuh Dan 1.573 Meninggal

“Kami juga menilai bahwa anggaran Dinas Kesehatan harusnya Rp 9 milyar, karena penanganannya bergerak di lapangan, tapi malah terbalik karena Rumah sakit yang di alokasikan Rp 9 milyar untuk penanganan covid-19”, Katanya lagi. 

Untuk itu, lanjutnya bahwa DPRD akan mengevaluasi anggaran covid-19 yang kuat dugaan tidak tepat sasaran, namun menurutnya sebagian besar penanganan covi-19 Kabupaten Kolaka sudah sesuai protap tapi masih keterbatasan diagnosik

Redaksi

Pos terkait