MATANETNEWS.COM,KENDARI – Korp Mahasiswa dan Pemuda Indonesia (Komando) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyambangi Polda Sultra pada Kamis, 13/02/2020.
Unjuk rasa mereka di Mapolda sulawesi tenggara adalah untuk memberikan ultimatum kepada Polda Sultra bahwa ada Oknum kepolisian yang diduga kuat membentengi preman-preman di VDNI sehinggga begitu Subur berkeliaran.
Hal ini di Sampaikan Korlap, Iksan Binsar.” Kami meminta Polda Sultra Untuk mengusut pihak kepolisian yang terlibat menjadi tameng untuk preman dalam VDNI, karena besar dugaan kami ada pihak kepolisian yang terlibat sehingga setiap unjuk rasa yang kami lakukan selalu di perhadapkan dengan preman, dan Anehnya, Kepolisian yang mengawal unjuk rasa tersebut bukannya mengamankan preman yang jelas membawa senjata tajam malah mengamankan masa aksi yang menyampaikan aspirasinya” teriaknya dari mobil pengeras suara.
Hal senada di sampaikan ketua Komando Sultra Ilham.
“Kehadiran kami di polda Sultra adalah bentuk kekecewaan kami terhadap pihak Polres Konawe yang kami duga memiliki tendensi terhadap VDNI sehingga asas netralitas kepolisian cacat secara konstitusi”
Lanjut Ilham, dasar kecurigaan kami bermula pada saat teman kami membawa surat pemberitahuan Aksi unras di Polres Konawe pada 27/01/2020 saat itu Ada dokumentasi yang di lakukan oleh oknum kepolisian pada teman kami, dan pada saat itu teman kami di haruskan membuat surat peryataan bertanggung jawab apabila ada insiden premanisme yang terjadi di lapangan saat Unras.
Berselang beberapa saat poto teman kami yang di ambil oleh salah satu oknum kepolisian tersebar di lingkungan PT.VDNI melalui whatsapp sehingga ia kerap mendapat intervensi dan intimidasi dari orang-orang yang tidak di kenal agar tidak melakukan Aksi Unras Di VDNI”, tutupnya.
Lap : Sultan
IKLAN