Tagih Komitmen Berantas Mafia Migas, PB HMI Minta Presiden Copot Bos Pertamina

MATANETNEWS.COM,Jakarta – Wakil Sekretaris Jenderal Eksternal Pengembangan Sumber Daya Alam (PSDA) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Muhamad Ikram Pelesa meminta Presiden Jokowi untuk segera membongkar sindikat mafia migas ditubuh Pertamina EP, anak usaha dari PT. Pertamina.

Ia mengatakan, Pemerintah segera memberhentikan Dirut Pertamina Nicke Widyawati atas dugaan keterlibatannya dalam memuluskan aksi para mafia Migas ditubuh Perusahaan Pertamina. Selain itu, Ia mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera membongkar dan membersihkan praktek mafia di Pertamina EP yang bermain di sektor hulu ini.

“Kelakuan oknum-oknum ini layaknya penguasa, menganggap dia “pemilik” Pertamina karena dengan bebas bisa mengatur sejumlah proyek basah atas kegiatan eksplorasi dan produksi migas,” Jelasnya dalam keterangan tertulisnya, pada Senin (26/2/2020).

Soal Indikasi mafia di tubuh pertamina, Ia mencontohkan soal kasus proyek jual beli gas dari kilang Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore senilai US$340,46 juta, yang ditangani KPK, atau kasus yang ditangani Polri, yakni proyek pengeboran terpadu (MPPT) senilai US$34.356.621 atau setara Rp. 408 miliar.

Baca Juga:  Sambut HUT TNI Ke 76 Sub Kogartap 0504/JS Gelar Kegiatan Bakti Sosial.

Dua kasus tersebut, kata ikram telah menunjukkan adanya mafia yang bersemayam di Pertamina EP.

“Kami melihat praktik permainan proyek oleh oknum Pertamina EP telah mengakar. Ada sejumlah oknum Pertamina EP yang memiliki kedekatan dengan beberapa kontraktor, dan mengistimewakan mereka dalam tender,” katanya.

Menurut Mahasiswa Pascasarjana Manajemen CSR Universitas Trisakti, ada beberapa oknum Pertamina EP yang bermitra bisnis dengan kontraktor, bahkan menjadi pemegang saham perusahaan tersebut. Untuk menutupi aksinya agar tidak tercium pihak berwenang, oknum Pertamina EP ini menggunakan nama anggota keluarganya.

“Cara bermain mafia di Pertamina EP ini sangat canggih, mereka membuat perusahaan ‘penyamaran’ guna merampok duit negara lewat proyek Pertamina. Sebagai contoh nama perusahaan yang dipakai untuk mendapatkan proyek adalah PT. PE  dan PT. IPP,” tandasnya.

Lebih lanjut, ikram mengatakan mafia yang bersemayam di Pertamina EP ini biasanya membuat perusahaan penyamaran dua sampai tiga tahun, kemudian digantikan dengan perusahaan penyamaran baru. Hal itu dilakukan guna menutupi praktik busuknya.

Baca Juga:  PT. Antam Menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun 2020

“Sebagai informasi, oknum-oknum mafia ini mereka biasa ngumpul di sebuah Resto SG yang berlokasi di Senopati, sudah menjadi rutinitas bagi mereka selesai jam ngantor mereka makan-makan sambil bagi-bagi proyek,” tukasnya.

Ia juga meminta 47 proyek yang telah diserahkan Dirut Pertamina Nicke Widyawati kepada Pertamina EP agar diawasi agar negara tidak mengalami kerugian besar sementara pekerjaan tidak sesuai harapan, untuk itu sebagai komitmen Presiden dalam memberantas mafia migas, PB HMI meminta untuk mencopot Nicke Widyawati dari jabatannya.

“Sebanyak 47 tujuh proyek hulu migas telah diserahkan Nicke kepada Pertamina EP, Jika tidak dikawal dengan baik maka siap-siap saja negara bakal mengalami kerugian besar sementara pekerjaan tidak sesuai harapan.

Maka dari itu sebagai komitmen dalam memberantas mafia migas, kami meminta bapak presiden untuk mencopot Bos pertamina dari jabatannya” tutup Ikram.

Lap : Sultan

IKLAN

Pos terkait