MATANETNEWS.COM-KOLAKA – Badan Usaha Milik Desa ( Bumdes) Harapan Baru Desa Gunung Sari Kecamatan Watubangga menerima peserta study banding oleh dua kelompok tani berasal berasal Kecamatan Tirawuta Kolaka Timur serta Kecamatan Iwoimendaa Kolaka, pada pekan lalu.
Peserta Study banding yang berjumlah lima(5) kelompok tani ini disambut camat Watubangga Sarijo, serta pengurus Bumdes harapan baru dan perangkat desa Gunung sari yang melihat langsung pengolahan pupuk organik berbahan dasar kotoran ternak Kambing.
Sarijo sebagai camat Watubangga dalam sambutannya mengapresiasi berlangsungnya kegiatan ini dan mengajak peserta study banding untuk belajar bersama merubah domainset sehingga nantinya petani tidak lagi menggunakan pupuk kimia.
“Semoga produksi pupuk organik Bumdes Gunung sari ini dapat berkembang sehingga mampu mensejahterakan masyarakat”, kata sarijo Camat Watubangga.
Camat sekaligus pelaksana Kepala Desa Gunungsari ini pun berharap dengan adanya pupuk organik ini meski prosesnya panjang semoga dapat merubah kebiasaan masyarakat menggunakan pupuk kimia dan beralih pupuk organik.
“Saya atas nama Pemerintah Kecamatan dan Desa, mengapresiasi pengelolaan Bumdes Desa Gunungsari yang tak lepas dari kerja keras para pengurusnya, semoga kedepan dapat bersaing dengan Bumdes setingkat Nasional”,katanya.
Selanjutnya pengurus Bumdes yang diwakili oleh Solikin, SP selaku Bendahara Bumdes menyampaikan bahwa pada tahun 2019 Berjalan ini, pupuk organik milik Bumdes sudah terjual 30 ton dan stok di gudang masih 120 ton.
“sudah ada yang berminat dari soroako untuk stock yang ada digudang diperkirakan sisa 120 ton dan dalam tahap konsultasi “,Kata Sholikin.
Dikatakannya bahwa Bumdes yang dikelolanya ini sudah dapat menampung tenaga kerja dari Desa dalam setiap pengangkutan dan pengolahan produksi, kedepan bumdes ini juga akan dikembangkan dengan berbagai metode perencanaan dan pengelolaan management yang konkrit.
Selain itu juga, Bumdes ini juga termasuk mensejahtrakan masyarakat Desa Gunung sari dan sekitarnya karena ternak kambing yang awalnya tidak berharga menjadi bermanfaat.
Diketahui praktek pembuatan pupuk organik untuk kelompok tani yang study banding,diawali dengan tanya jawab peserta study banding seputar cara produksi dan pemasarannya.
REDAKSI,
